Kekuatan menjadi pendengar.
Sebelum menikah, kami melakukan konseling di gereja dan pendeta gereja mengingatkan kami bahwa menanyakan keinginan masing-masing, berdiskusi berdua untuk tujuan bertumbuh termasuk dalam bagian konseling suami-istri. Sekaligus supaya si suami istri semakin saling membutuhkan daripada langsung cerita ke orang lain. Bahasa sederhananya jangan orang lain dulu yang tau masalah daripada si suami atau si istri itu sendiri.
Jika ditanya salah satu hal yang menyenangkan selama menikah adalah semua hal sudah dipikirkan berdua. Mau dan HARUS mau, bahkan dalam kondisi gondok sekalipun kami hrs menanyakan apa yg jd masalah. Harus ada yang berbicara dan ada yang mendengarkan. Tidak bisa keduanya berbicara atau berdiam diri.
Kalau menurutmu kami sudah lulus melakukannya, tentu tidak. Bukankah seharusnya mengeluarkan unek-unek akan lebih melegakan dibanding menyimpan dalam hati? Nah kondisinya kalo ternyata diajak ngomong tp ngga mau gimana? Ikut-ikutin terus kayak ekor kemana pun pergi, ntar juga bosan diam-diaman 😀 😀 😀 . Ini bukan tips yah. wkwkwkwk.
Dua-duanya harus belajar, satu belajar ngalahin ego untuk mau berbicara, satu lagi harus ngalahin gengsi untuk mau mendengarkan dan menanyakan pendapat. Dan kami masih belajar. Always…
Selamat 5 bulan menikah abang. Semoga semakin banyak cinta dan rindu. Mungkin tahun ini kita harus menghilangkan ibadah gereja yang bolong-bolong. Masih bulan Februari. Selamat belajar untuk lebih baik. God bless you dear one.
Yours,
me.
There is no comment