Setelah Balai Kota terbuka untuk umum tahun lalu, ini untuk pertama kalinya aku ke lokasi bersamaan dengan event yang diselenggarakan oleh The Japan Foundation. Lihat info eventnya di twitter @JSCLounge. Demi acara ini aku bangun pagi untuk ibadah supaya keburu ke lokasi.Ciyeee 🙂
Buat kamu yang ingin mengunjungi Balai kota ini jam operasionalnya :
Hari : Sabtu dan Minggu
Pukul : 09.00-17.00 kunjungan dalam ruangan dan 09.00-20.00 kunjungan area luar.
Untuk biaya masuk GRATIS.
Lokasi GedungBalai Kota DKI Jakarta, Blok B Jalan Medan Merdeka Selatan No.8-9, Jakarta Pusat Telpon : (021) 3822255
Untuk wisata Balai Kota bersama The Japan Foundation kemarin diselenggarakan tanggal 13 November 2016 mulai pukul 09.00-15.00. Rangkaian acara dimulai dari kata sambutan dari pihak Japan Foundation dilanjutkan dengan wisata balai kota yang dipandu oleh Bapak Bayu Andalas selaku penanggung jawab Wisata Balai Kota DKI Jakarta. Dimulai dari pendopo. Jika sudah ada pembatas larangan masuk, tetap dijaga untuk tidak masuk yah. 🙂
Pendopo Balai Kota (Cityhalls verandah)
Ini adalah ruangan muka atau teras depan kantor Gubernur/Wakil Gubernur dalam menerima tamu-tamu kedinasan Pemprov DKI Jakarta.
Ruang Tamu (Guestroom)
Ruangan ini adalah ruangan tamu tempat Gubernur/Wakil Gubernur menemui tamu-tamu kedinasan Pemprov DKI Jakarta dan disebelahnya ada ruang kerja Bapak Ahok dan pintunya tertutup. 😀
Ruangan ini berfungsi sebagai galeri tempat dipajangnya foto-foto Gubernur yang pernah memimpin Pemprov DKI Jakarta.
Ruangan ini adalah ruangan serbaguna untuk memfasilitasi berbagai acara pemprove DKI Jakarta dan tempat memajang program-program pemerintah.



Replika Al-Quran dengan ukuran yang sangat besar
Ruang Rapat Pimpinan (Board of Leader Meeting Room)
Ruang ini adalah ruangan tempat Gubernur/Wakil Gubernur melakukan rapat dengan pimpinan SKPD/UKPD Pemprov DKI Jakarta dalam menentukan kebijakan.
Setelah melihat-lihat Balai Kota dilanjutkan dengan pemutaran film Jepang “Karaage USA”. Film ini menceritakan seorang Ayana seorang putri dari pedagang Karaage di salah satu desa di Jepang. Ayana kembali ke kampung halamannya dengan membawa anak tiri dari suaminya yang tak lain adalah orang Amerika. Anehnya, Ayana tidak pernah suka makan Karaage sampai umurnya dewasa. Teman masa kecilnya Tomoya merekomendasikan kepada Ayana untuk melanjutkan usaha ayahnya dan tentunya dia menolak. Suatu hari ayah Ayana jatuh sakit. Peristiwa ini menginspirasi Ayana untuk membuat Karaage hasil karyanya dan mengikuti event “Karaage Carnaval” dan untuk pertama kalinya Ayana mencoba Karaage.
Selesai pertunjukan film dilanjutkan dengan Tari Jepang “Yosakoi Kochi” dilanjutkan dengan Perkusi Jepang “Taiko Okinawa”. Tim Perkusinya asli cakep dan kompak, infonya mereka udah pernah ke Jepang loh. Suara alat musiknya juga keren.
Ini foto bareng sama tim yang menari kemarin. Cuma agak lupa mereka dari mana. Detail kalau ingin bergabung dengan mereka bisa ditanyakan ke instagram @jf_jakarta mereka barangkali bisa jalan-jalan ke Jepang. 😀
Pengenalan Kuliner Jepang
Yang paling ditunggu-tunggu tiba, sebelum masuk ke ruangan event Japan Foundation kami dikasih 3 kupon voucher makan, 2 untuk makanan dan 1 minuman.
Onigiri
Perihal film Jepang, jangan lupa datang ke acara Japanese Film Festival 2016 yang akan diselenggarakan tanggal 24 Nov-27 Nov 2016.
Tempat : Cinemaxx FX Unit F no 6 Sudirman, Jakarta
There is no comment