DESTINASI WISATA
Nikmati Weekend dengan Uji Adrenalin di Badega Gunung Parang
, , , ,

Awalnya belum pernah dengar Gunung Parang ini dimana, iseng-iseng diajak salah satu teman untuk climbing disana. Belum tau kondisinya bagaimana dan lokasinya dimana. Just said Im in. Untuk detail lokasinya di Kampung Cihuni, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegalwaru Purwakarta, Jawa Barat. Berangkat kesana dengan naik kereta dari Stasiun Kota. Ditempuh hampir 3 jam perjalanan, sambil memandang banyak tempat yang hijau-hijau.

Pemandangan Dari Gunung Parang

Pemandangan Dari Gunung Parang

Aku dan temanku (berdua) mengambil paket murah Badega Taraje Beusi (ViaFerrata) @Rp.100rb/org. Menurutku perjalanan kesana memang susah di pengangkutan. Jika dihitung total ongkos hampir mencapai Rp.150.000. Namun bersyukur karena penduduk disana sangat ramah dan membantu dengan baik setiap hal yang kami tanyakan. Start naik commuter dari Jakarta Kota ke Stasiun Purwakarta 6 ribu/org.

Dasi stasiun Purwakarta naik angkutan kecil ke Pasar Plered 12 ribu/org. Untuk angkutannya sendiri ditanyakan saja yang ke arah Plered. Ditempuh hampir sekitar 45 menit sampai ke Plered.

Patung di Stasiun Purwakarta

Patung di Stasiun Purwakarta

Tumpukan Kereta Tua Stasiun Purwakarta

Tumpukan Kereta Tua Stasiun Purwakarta

Kemudian dari Plered naik ojek ke Badega Parang Kampung Cihuni 30 ribu /org. Tapi jadinya kami tambah 5 ribu lagi mengingat jaraknya sangat jauh hampir 1 jam ditempuh naik motor. Dan jalan ke Badega Parang hampir setengah perjalanan rusak parah. Sambil bertanya-tanya ke Bapak Ojek, infonya jalanan rusak karena di tepi gunung ada tambang batu dan jalanan selalu dilewatin truk-truk besar yang mengangkut batu sehingga jalanannya menjadi rusak parah. Untung si Bapak Ojek nya sudah hafal jalanan walaupun harus tetap siaga pegangan yang kuat manakala tergelincir. Sambil melihat sekitar, mayoritas pendapatan penduduk adalah dari bertani dan membuat bata. Jadi jangan heran kalau atap genteng seluruh rumah warga sama semua.

Sesampainya disana kami mulai climbing sekitar pukul 15.30. Kami yakinkan untuk naik karena memang plan awal hanya perjalanan sehari, walaupun memang mereka sudah berbaik hati mengizinkan menginap 1 malam untuk climbing keesokan paginya. Oh iya, untuk climbing berapa pun orang yang mendaftar tetap akan didampingi oleh abang-abang nya loh. Dan saat mulai mendaki, hanya aku temanku dan abang guidenya.

Di depan Gunung Parang, ada Waduk Cirata, yang cukup luas dipandang mata, namun tidak terlihat ketika di foto karena kabut sudah mulai turun. Saat menjelang sore lampu-lampu mulau menyala karena di waduk tersebut banyak tambak ikan warga yang menurut Bapak-bapak disana, waduk itu menjadi salah satu tambak penghasil ikan terbesar di Purwakarta yang akan di jual ke daerah Jawa Barat. Masih penasaran untuk turun sampai ke waduknya karena perjalanannya masih cukup jauh.
Sebelum memulai pendakian kami minta mengisi data-data dulu seraya menggunakan perlengkapan climbing. Dan menurutku perlengkapan climbing yang digunakan cukup aman. Sejujurnya aku menyerah di tengah jalan, asli jantungnya ngga kuat euy… Sambil menatap pemandangan menunggu temanku dan abang guidenya ke puncak. Pastikan sebelum memulai climbing dalam keadaan sehat dan sudah dapat izin dari ortu yakh. 🙂

Tempat Makan di Badega Parang

Tempat Makan di Badega Parang

Kami makan malam di tempat ini, makanan sederhana ikan mujahir, dan tempe disuguhi teh hangat. Dan yang buat salut, di tepi gunung mereka berlangganan TV cable. Sambil makan bisa nonton ngga pake iklan.

Kami kembali dari Badega Parang sekitar pukul 7.30 malam. Memang tidak ada pengangkutan atau ojek, tapi mereka yang menyediakan paket membantu kami mencari warga sekitar untuk mengantar menuju jalan besar. Dari Kampung Cihuni ke Terminal Pasar Anyar bayar ojek 40 ribu/org, kemudian ambil angkot jurusan Cikopo dan bayar 20 ribu/org. Perjalanan terakhir naik bus Jaya Perkasa ke Kampung Rambutan seharga 30 ribu/org. Cukup panjang bukan? Yah…its our adventure. 🙂

Demi perjalanan ini aku sampai di Jakarta jam 12.00 malam, tepatnya sampai di Kuningan Barat naik busway dari Kampung Rambutan, alhasil busway ke arah Dukuh Atas tidak ada lagi. Dan untuk pertama kalinya aku dan temanku berjalan kaki dari Kuningan Barat sampai ke Setiabudi. Hari ini betul-betul perjalanan panjang. But… I like it. 😀

Ini list paket wisata yang mereka tawarkan.

Climbing

Badega Taraje Beusi (ViaFerrata) @Rp.100rb/org
Badega Fun Climbing @Rp.150rb/org
Badega Bigwall Climbing @Rp.500rb/org

Paket menginap

Semah @Rp.350,000 / org / malam
(Makan 2x + 1 Paket Wisata)

Blangsak @Rp.100,000 / org / malam
(Makan 1x)

Camping @Rp.25,000 / org

Untuk mengambil paketnya dengan mengikuti format di bawah ini:
Kirim nama/alamat/email/tgl. Check In dan pembayaran via transfer ke BCA no.rekening 006-0222-045 (Dhanni Daelami), dan kirim bukti pembayaran ke nomor itu.
Selanjutnya jadwal akan mereka konfirmasi.
Untuk detail bisa ditanyakan ke nomor dan email di bawah ini.
Hotline +628787-470-8230
Email: badega.parang@gmail.com
Instagram / twitter : @badegaparang

About author

borukaro

Anak Pulau Samosir yang terdampar di antah berantah. Anggap saja anak IT abal-abal yang suka nulis. Paling suka jalan dan makan, nonton dan tidur.

Pulau Kelapa Lampung

Explore Pulau Kelapa Lampung dan Muncak Teropong Laut

Day 4 Hari ke empat aka...

Read more
Teluk Kiluan

Explore Laguna Gayau Teluk Kiluan

Day 3 Ini cerita perjal...

Read more
Tanjung Putus

Explore Pahawang dan Tanjung Putus

Day 2 Setelah menulis ...

Read more

There are 2 comments

  • rahmadjuha says:

    Missi , mau tanya . Terus kk ambil yg paket ap ? 100rb or 150rb ? Bedanya vua feratta sama yg paket badega fun climbing apa ??

    • borukaro says:

      Halo…kebetulan kemarin ambil yang Via Ferrata @Rp.100rb/org. Dan belum mencoba yang Fun Climbing. Mungkin bisa langsung ditanyakan ke contact personnya yah. 🙂

  • Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.